Waspadai Gejala Autoimun

Kelelahan berlebihan, ruam pada kulit, nyeri sendi, gangguan pada pencernaan yang berlangsung lama jangan diabaikan. Bisa jadi itu gejala autoimun.

Kenali gejalanya.

Seiring perkembangan teknologi kedokteran tentu semakin mudah mendeteksi suatu penyakit. Apalagi penyakit autoimun yang semakin marak terdengar belakangan ini.

Manusia memiliki sistem pertahanan tubuh yang mampu mendeteksi benda asing yang masuk ke dalam tubuhnya. Dia akan melawan dan mencegah masuknya penyakit yang diakibatkan virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh seseorang.

Autoimun merupakan kondisi saat sistem kekebalan tubuh seseorang justru menyerang tubuhnya sendiri. Artinya, sistem kekebalan tubuhnya tidak mampu mendeteksi zat asing sehingga antibodi justru menyerang sel-sel sehat di dalam tubuh.

Saat seseorang mengalami kondisi ini tentu akan mudah terserang penyakit. Apalagi penyakit autoimun memiliki puluhan jenis yang memiliki gejala serupa, seperti kelelahan, demam, nyeri otot, ruam pada kulit. Kalau tidak dikenali gejalanya sejak awal tentu sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.

Yuk kenali gejalanya!

Gejala Penyakit Autoimun

Beberapa jenis penyakit autoimun memiliki gejala awal yang sama, seperti:

• Sering kelelahan  

Kondisi kelelahan kronis ini tidak hanya berlangsung sehari dua hari tapi bisa berlangsung sampai berbulan-bulan, bahkan dalam situasi sudah istirahat dan tidur cukup.

• Otot pegal atau nyeri sendi

Seringkali kita merasa pegal dan nyeri pada sendi. Tapi pada penyakit autoimun, kondisi pegal dan nyeri sendi ini juga diiringi sendi yang bengkak kemerahan dan berlangsung lama.

• Ruam kulit

Ruam kemerahan atau bercak-bercak putih pada kulit menunjukkan gejala yang kasat mata, termasuk ruam pada wajah di sekitar pipi dan hidung.

• Demam

Saat antibodi melawan penyakit biasanya tubuh akan merespon dengan demam sebagai bentuk perlawanan terhadap zat asing. Tapi kondisi menunjukkan ada peradangan di dalam tubuh.

• Rambut rontok

Rambut rontok mungkin biasa bagi sebagian orang tapi kerontokan berlebihan patut diwaspadai karena mungkin terjadi devisiensi vitamin D pada tubuh yang mengindikasi gejala autoimun.

• Sulit konsentrasi

Penyakit autoimun menyulitkan seseorang dalam konsentrasi sehingga seringkali menganggu pekerjaan sehari-hari.

• Kesemutan di tangan atau kaki

Muncul rasa kebas pada tangan dan kaki di pagi hari dan malam hari.

Selain itu, gejala awal di atas, ada juga seseorang yang mengalami penurunan berat badan drastis, sering haus, dan lemas. Saat gejala ini tidak kunjung membaik dalam jangka waktu lama, bahkan semakin memburuk segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

Kenyataan tidak mudah bagi dokter untuk mendiagnosis penyakit autoimun meski dengan gejala sama. Tahap awal, dokter akan melakukan sesi tanya jawab seputar gejala tersebut, riwayat kesehatan, dan riwayat penyakit dalam keluarga. Berikutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang di laboratorium.

Pemeriksaan labolatorium, antara lain:

1. Tes ANA (antinuclear antibody)

2. Tes Darah Lengkap

3. Tes C-Reactive Protein

4. Tes Sedimentasi Eritrosit

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *